Pendahuluan Kajian Semiotika pada lukisan "Ibu" karya Affandi
Analisis Semiotika Pada Lukisan "Ibu" Karya Affandi
A. Latar Belakang
Seni lukis merupakan cabang seni rupa yang terdiri dari unsur-unsur pokok berupa bidang, garis, bentuk dan warna yang berwujud karya dua dimensi. Di dalam seni lukis terdapat berbagai macam teknik dan aliran yang digunakan, sehingga bentuk visual dari lukisan pun beragam. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seni lukis adalah seni yang manarasikan ide, gagasan maupun pengalaman batin seorang pelukis melalui bentuk visual berupa sebuah lukisan.
Affandi Koesoema (18 Mei 1907 – 23 Mei 1990) adalah seorang pelukis yang dikenal sebagai Maestro Seni Lukis Indonesia. Affandi merupakan pelukis Indonesia yang paling terkenal di dunia internasional, berkat gaya ekspresionis dan romantismenya yang khas. Pada tahun 1950-an dia banyak mengadakan pameran tunggal di India, Inggris, Eropa, dan Amerika Serikat. Affandi tergolong sebagai pelukis yang produktif karena telah melukis lebih dari 2.000 lukisan.
Affandi menampilkan kemahirannya dalam melukis potret realis di awal karirnya sebelum beralih menuju impresionisme dan ekspresionisme. Pada lukisan “Ibu” ini tampak sapuan kuas dan detail-detail kecil yang berhasil membentuk figur seorang ibu yang tampak berusia lanjut, menyilangkan tangan di pundaknya dengan tatapan dan raut wajah yang cenderung bersedih. Rambutnya sedikit menjuntai dan tidak tampak senyum dari bibirnya, memperlihatkan potret ini dibuat dalam pose dan sudut pandang yang natural. Affandi memiliki perhatian besar dan kecintaan kepada ibunya, ia kerap melukis sosok ibunya dalam beberapa karya lainnya seperti “Ibu di Dalam Ruangan” (1949), dan “Ibu Marah” (1960).
B. Rumusan Masalah
Komentar
Posting Komentar